Saturday, August 27, 2011

Mapping URL dengan CherryPy


Salah satu alasan yang membuat saya tertarik menggunakan CherryPy adalah kesederhanaannya, sederhana yang saya maksud di sini adalah CherryPy tidak memerlukan terlalu banyak file konfigurasi baik untuk mapping url maupun dalam penggunaan databasenya karena hanya menggunakan satu file konfigurasi dengan ekstensi '*.conf' yang kita letakan pada root directory.

Tulisan ini hanya akan menjelaskan sedikit tentang 'mapping url' saat kita menggunakan 'nested link' url pada aplikasi web yang kita buat. Dengan Django, saat kita membuat atau menentukan url atau link untuk tiap halaman aplikasi yang kita buat harus didefinisikan terlebih dahulu pada file konfigurasi 'urls.py'.

Dengan CherryPy, mapping url diberikan langsung pada source code aplikasi yang kita buat hanya dengan mendefinisikan object dari kelas-kelas yang akan digunakan, contohnya seperti berikut :

root = HomePage()

Dari baris di atas, kita mendefinisikan variabel 'root' menjadi object dari kelas 'HomePage' yang akan kita tetapkan sebagai root url dan akan menghasilkan url 'http://localhost/'

Tuesday, August 9, 2011

CherryPy Dengan Datastore dan Templating Appengine


Ini adalah tulisan yang masih berhubungan dengan tulisan sebelumnya yang berkaitan dengan penggunaan framework CherryPy di Appengine yang berjudul CherryPy dan Appengine, bisa dibilang ini adalah tulisan pelengkap dari tulisan yang pertama sekaligus saya berikan contoh pengaplikasian sederhana CherryPy di Appengine.

Tulisan sebelumnya saya telah menguraikan 'sedikit' bagaimana memulai menggunakan CherryPy di Appengine yang sebenarnya cukup mudah yaitu cukup memasukan folder yang berisi paket/modul CherryPy kedalam folder project yang kita buat. Yang perlu diperhatikan adalah, untuk saat ini tampaknya Appengine hanya mendukung CherryPy versi 3.1.1 karena setelah saya mencoba menggunakan versi dibawahnya dan versi yang terbaru ( versi 3.2.0) CherryPy tidak dapat digunakan, bila Anda hobi 'ngoprek' silahkan Anda coba dengan membuat patch sendiri seperti yang dibuat oleh salah seorang developer penulis artikel ini.

Thursday, August 4, 2011

Python-id, Maju Teruuuusss

Judul tulisan ini cukup lebay khan ? hehehe, terus terang sebenarnya saya udah memasuki deadline untuk menulis tulisan seputar pemrograman Python yang biasa saya buat disini, tutorial kecil-kecilan termasuk sample 'kecilnya' tapi berhubung belum ada ide mau buat apa akhirnya cuma buat tulisan ini.


Bila para master Python-ID sudah memperdebatkan dan ngobrolin masalah penggunaan framework dan aplikasi-aplikasi kelas enterprise, disini saya mungkin masih cuap-cuap masalah kode Python dasar yang bisa digunakan untuk keperluan 'sehari-hari', maklumlah saya sendiri masih programer 'cupu'.

Tapi bagaimanapun, semangat untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tetap harus diutamakan. Sama seperti para Master Python-id, saya juga memiliki harapan agar Python dapat lebih memasyarakat lagi dan lebih berkembang ditanah air. Gak perlu mimpi dapat menyaingi penggunaan Visual Basic, Delphi atau VC++ di desktop tapi lebih condong dengan memasyarakatkan penggunaan Python dalam pengembangan website itu harapan saya...

Sebab bosan juga kalo lihat website kalo gak pake PHP ya ASP jadi kepengin lihat suatu saat nanti, banyak website pribadi yang menggunakan Python, entah menggunakan Django, CherryPy atau framework lainnya atau seperti saya yang menggunakan kode Python 'tok' yang menggunakan fasilitas gratisan Google Appengine hehehe....

Saat ini website Python-id sudah mulai aktif, yang lebih menggembirakan sekarang forum diskusinya tidak hanya di milis tapi juga ada di Convore dan Twitter.

Goodluck buat Python-ID...... Maju terus...