Dalam pemilu, bila kita analogikan seperti memiliki tiga buah apel dan harus memilih satu diantara ketiganya, pilihan pertama apel sudah rusak karena dimakan kelelawar, pilihan kedua apel yang jatuh kemudian terinjak oleh sepatu kotor dan pilihan ketiga buah apel jatuh dari pohon dan jatuh diatas kotoran, apapun buruknya pilihan yang ada kita tetap harus memilih dengan memilih yang terbaik dari yang terburuk.
Sama halnya dengan pemilu presiden di amerika, meskipun tidak secara langsung mempengaruhi kehidupan politik di Indonesia dan tidak satu orangpun calon yang menguntungkan kepentingan Indonesia khususnya umat Islam, dengan terpilihnya Barack Obama sebagai calon presiden telah mendatangkan tanggapan yang antusias dari masyarakat kita.
Obama adalah orang kulit hitam pertama yang dipilih oleh rakyat amerika dan ini banyak membuka harapan amerika akan merubah dan memperbaiki perannya sebagai polisi dunia yang membela HAM dan Demokrasi yang selama ini hanya membela kepentingan kelompok dan negara tertentu saja.
Selain itu Obama juga diisukan 'beragama Islam dan dekat dengan komunitas muslim', meskipun saat kampanye Obama banyak membuat pernyataan yang menimbulkan kontroversi terutama yang berhubungan dengan Israel, tetap saja dengan terpilihnya Obama dianggap membawa angin segar bagi komunitas muslim dunia terutama Indonesia.
Apakah dengan terpilihnya Obama akan mendatangkan pengaruh positif dan menguntungkan masyarakat muslim Indonesia ? berikut ini tulisan yang dikutip dari eramuslim.com yang ditulis oleh Dedi Turmudi, Pemerhati pada Islamic Development Issues Vermont, USA.
Obama dan Umat Islam Indonesia
Apakah gerangan yang menyebabkan opini publik ditanah air begitu antusias terhadap Obama? Apakah posisi Obama akan menguntungkan Muslimin Indonesia?
Ada empat tesis di balik semua itu. Pertama dia adalah warga AS kulit hitam pertama yang akan menjadi president AS jika terpilih tahun 2009. Kedua Obama sangat menginginkan peran politik luar negeri AS lebih dikurangi. Ketiga Obama pernah tinggal di Indonesia pada usia 6-10 tahun. Dan keempat Obama lebih terkesan genius dan popular dari pada John McCain.
Apakah Obama Menguntungkan Ummat Islam?
Jawabannya tegantung. Semuanya tergantung kondisi di bawah ini. Jika anda warga negara Irak, maka anda boleh tersenyum karena tentara AS, yang sudah terlalu banyak yang menderita depresi dan sangat buruk kesannya, akan ditarik tahun 2009. Tetapi jika anda warga Negara Afghanistan, maka anda harus siap mengerahkan segenap tenaga untuk berhadapan dengan tentara AS, karena tentara dari Irak akan dipindahkan ke Afghanistan walaupun tidak semuanya. Hal ini didukung oleh Obama sebagai bukti dukungan atas perang melawan terorisme. Di Irak sendiri sekarang jumlah tentara AS akan ditingkatkan menjadi 150 ribu tentara menjelang pemilu semakin dekat.
Lalu apa keuntungan Obama untuk ummat Islam Indonesia?
Jawabanya sudah sangat jelas” Keluar dari Mulut Srigala, Masuk ke Mulut Buaya “. Dan secara ilmiah ada ada beberapa alasan yang mendukung tesis ini.
Pertama, siapapun yang menjadi presiden AS, tidak pernah akan bisa lepas dari “The Hidden Ruler” atau Lobby Yahudi yang sangat berpengaruh. Obama tidak akan populer jika Yahudi tidak bermain di belakangnya.Semua Media milik Yahudi ikut andil dalam mempopulerkan Obama. Sudah sangat jelas bagi Muslimin siapakah yang sesungguhnya menjadi trouble maker? Dalam hal Israel, Obama sudah sangat jelas keberpihakanya.
Kedua, Obama dibesarkan di Partai Demokrat. Demokrat sama dengan liberal yang beraliran menghalalkan apa saja yang selama ini ditentang oleh Muslimin. Misalnya; perkawinan gay, lesbi, dan antar agama.
Ketiga, Obama berakar pada keyakinan agama Kristen yang fanatik, walaupun belakangan ini dia selalu membantah atas afiliasi kefanatikannya karena publikasi media yang selalu menyudutkannya.
Keempat AS memiliki “invisible” agenda menjelang memudarnya kesan positif AS dimata dunia ketiga, yaitu bahwa AS sangat menghargai persamaan hak semua warganya apapun latar belakangnya atas dasar hak hak azasi manusia (HAM). Dalam hal ini AS ingin agar publik dunia menjadikannya pahlawan persamaan hak bagi warga dunia.
Persoalan ini selayaknyalah menjadikan kita selalu ingat dan belajar dari apa yang menimpa Nelson Mandela di Afrika Selatan. Apakah warga kulit hitam mendapat keuntungan, termasuk Muslimin? Jawabannya tidak. Karena yang diangkat hanyalah simbolnya saja yaitu dengan memenangkan Nelson menjadi pemimpin Afsel setelah mendapat hadiah nobel tahun 1993 dan menjadi presiden Afsel tahun 1994 -1999, dan sistim apartheidnya. Tetapi sistem lainnya masih lebih memihak pada “the ruling class”, yang menguasai segala lini, sedangkan kulit hitam tetap miskin di negerinya sendiri.
Sejalan dengan ini, juga telah terbukti bahwa dengan naiknya Condoleezza, kulit hitam tetap tidak terangkat, Apalagi Muslim Amerika.
Begitu pula dengan prediksi kemenangan Obama dan Keuntungannya bagi Muslimin Indonesia. Jika Obama menang, apa yang akan terjadi?Jika kalah apa kerugiannya? Jika Anda tidak mendukung Obama, apakah ini berarti bahwa anda harus mendukung atau cenderung pada John Mc Cain? Jawabannya akan tetap sama dan sudah sangat jelas“ keluar dari mulut serigala, masuk mulut buaya”. Bukankah segalanya masih serba mungkin?
Percayakah anda? Jika tidak maka bagi Anda Muslim silahkan membaca kembali ayat ayat dalam kitab suci, termasuk surah al-baqoroh (2) ayat 120 (Bacalah.web.id).
5 comments:
Mengapa selalu harus dihubungkan dg agama? Obama warga negara Amerika, sudah sepatutnya ia memperjuangkan kepentingan AS. Di AS, negara tidak mengurus masalah agama - bahkan dipersilahkan untuk atheis. Mata kuliah pun disana tidak ada yg namanya pelajaran agama. Agama adalah urusan pribadi dengan Tuhan nya masing2. Budaya mereka jelas berbeda dg budaya kita. Jadi tidak relevan membandingkan pemilihan presiden disana dg agama - bagi mereka tidak ada hubungannya. Beda dg Indonesia. Ada sindiran yg mengatakan begini: "kalau ingin melihat orang Islam, lihatlah Indonesia; kalau mau melihat agama Islam lihatlah Eropa-Amerika."
"Mengapa selalu harus dihubungkan dengan agama ?", tidak harus tapi saya sebagai muslim biasa dan kebetulan wni, saya sedikit merasa bangga karena dinegara yang katanya "apriori" terhadap islam ternyata memilih orang yang juga katanya "beragama islam" sebagai calon presiden di sana dan terbersit harapan mudah-mudahan dengan terpilihnya Obama kelak amerika bisa merubah tindak tanduknya dalam memperlakukan islam (baik sebagai komunitas maupun agama) yang sebelumnya dianggap sebagai penjahat, teroris dan kesan negatif lainnya. Selain itu mungkin tulisan Dedi Turmudi diatas tidak murni datang dari pemikiran seorang muslim yang concern dengan dengan agamanya, bisa jadi ini hanya tanggapan dari seorang partisan yang tidak mendukung atas terpilihnya Obama sebagai capres amerika, tapi terpilihnya Obama bisa dijadikan tolak ukur perkembangan agama islam atau penerimaan warga negara amerika terhadap islam. Meskipun begitu tulisan Turmudi ini juga bisa mengingatkan kaum muslim untuk tidak terlalu senang lebih dulu (dengan terpilihnya Obama) karena saya setuju dengan Turmudi bahwa di amerika lobby yahudi begitu kuat dan kepentingan yahudi begitu kental terasa dalam setiap kebijakan yang diambil oleh amerika (terutama yang menyangkut dengan negara-negara dengan mayoritas islam-termasuk indonesia) hingga kita harus ekstra waspada apabila Obama memang terpilih menjadi presiden disana. Sindiran "kalau ingin melihat orang Islam, lihatlah Indonesia; kalau mau melihat agama Islam lihatlah Eropa-Amerika.", ini benar-benar menggelitik... :)
perlu digaris bawahi bahwa Barack Obama bukanlah seorang Muslim, semua orang juga tau itu.
Iya, Obama memang bukan muslim karena semuanya hanya isu yang ditiupkan oleh para pesaingnya
Obama bukan muslim ? coba baca ini
Post a Comment